Hello cantik, duh jangan ngeri dulu sama judul blogpost kali ini ya karena aku hanya ingin bercerita tentang pengalaman hidup yang kalau baik boleh ditiru dan dijadikan contoh, dan buang jeleknya.
Kalau kamu follow Instagram aku dan sering liat ig story, aku sering sekali share hobby-ku selain tentang skincare dan makeup, yaitu tentang masak dan makan-makanan enak. Duh, siapa sih yang engga suka makan yang enak-enak? Namun kegemaranku tampaknya agak tidak terkendali walaupun saat itu aku woles aja karena rajin olahraga, namun nyatanya aku naik 8 kg. Awalnya aku tidak sadar bahwa berat badan naik banyak sekali sampai pada dititik I hate myself. Aku males banget foto, selfie, merasa gendut, jerawatan terus pula, I lost my self confident yang dulu aku selalu punya. Aku ngerasa jelek, takut kenal sama orang, takut engga ada yang sayang, bahkan kalau dandan pun aku ngerasa engga cantik. Insecure parah atas semua hal yang aku lakukan dan sering sedih berlarut-larut sampe kepikiran buat seek professional seperti konsul ke psikolog.
Namun benar, kalo engga find out aku naik 8 kg dari berat yang biasanya mungkin rasa insecure yang terlalu amat mendalam akan terus bertahan dan diri sendiri pun menjadi toxic yang berbahaya. Jadi pada bulan Oktober 2019, setelah tahu aku naik berat badan banyak, aku belajar self acceptance karena ini adalah hasil yang kita sendiri perbuat toh dan mulai memperbaiki pola makan. Pola makan adalah kunci dari apa yang bekerja ditubuh dan pikiran kita, "you are what you eat". Namun engga pake cara ekstrem lah ya, karena menyiksa tubuh itu dilarang. Jadi awalnya aku menerapkan pola makan no fried food selama sebulan. Jadi aku engga makan yang digoreng selama sebulan, kalau di bakar dan di stir fried masih makan. Turun sekilo sis! Lalu dibulan selanjutnya aku menerapkan Intermitten Fasting (IF). Dulu aku pernah cerita bawa IF itu engga banget dan bikin capek doang haha tapi kali ini IF ku beda dong. Aku pernah tulis pengalaman dietku disini .
|